Ayu bermimpi untuk dapat melihat dunia yang lebih damai. Tiga kata kunci dirinya adalah empati, toleransi, dan solidaritas. Ayu memegang gelar MBA dari the Fuqua School of Business, Duke University, yang didapatkannya atas dukungan beasiswa Fulbright dan Keller Scholarship. Setelah lulus, Ayu bekerja selama lima tahun di Procter & Gamble, menjadi guru SD di pulau terpencil (Indonesia Mengajar), dan dilanjutkan dengan bekerja di Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan pengendalian (UKP4). Ayu juga bekerja sebagai konsultan di McKinsey & Company serta menjabat sebagai kepala pengembangan kota di kantor gubernur DKI Jakarta.
Di tahun 2012 Ayu turut mendirikan SabangMerauke, sebuah organisasi non-profit yang menjalankan program pertukaran pelajar dalam negeri. Di sini anak-anak sekolah tingkat SMP tinggal bersama keluarga angkat yang memiliki latar belakang etnis dan/atau bagama yang berbeda. Ketika para pelajar tersebut kembali ke daerahnya; mereka berperan sebagai duta perdamaian di lingkungannya. Berkat perannya, Ayu terpilih sebagai satu dari sepuluh perempuan inspiratif di Wardah 10 Inspirational Women in Education 2017. Selain itu, SabangMerauke juga telah mendapatkan beberapa penghargaan dan cukup sering tampil di media nasional dan internasional.
Saat ini Ayu bekerja sebagai Managing Director di Yayasan Indika, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada isu-isu keberagaman dan nasionalisme. Ayu tinggal di Jakarta dan di waktu luangnya ia menikmati menyelam, travel, membaca buku, memainkan biola, piano, dan gitar. Belakangan ini Ayu sedang menekuni Krav Maga, yoga, dan improv.