Proyek film tari inklusif Convergence Of Grace: Uniting Worlds Through Dance menampilkan kolaborasi antara penari Inggris Kadafi Mulula dan penari Indonesia Arif 'Onelegz.”
Menginspirasi dan menyatukan dua benua dan budaya melalui bahasa universal tari, Convergence Of Grace: Uniting Worlds Through Dance adalah proyek film tari inklusif yang menampilkan kolaborasi antara penari Inggris Kadafi Mulula dan penari Indonesia Arif “Onelegz.”
Proyek ini diproduksi oleh Kitapoleng, sebuah perusahaan tari dan film yang berbasis di Bali yang terdiri dari penari tuli dan pembuat film, dan didukung oleh We Are Epic, sebuah organisasi seni inklusif yang mendukung kolaborasi internasional bagi seniman yang kurang mendapat representasi, dan Kadafi adalah salah satu Associate Dance Artist-nya.
Proyek ini didukung oleh British Council, yang memungkinkan Kadafi pergi ke Bali untuk menjalani residensi selama 10 hari. Semua pihak tinggal di Bali untuk merancang dan merekam tarian di lokasi selama residensi.
Ekspresi Seni yang Inklusif
Ide film ini muncul karena adanya keinginan untuk menciptakan karya seni yang inklusif dan transformatif. Sebagai sebuah wadah, Kitapoleng konsisten menciptakan karya atau mengadakan proyek yang melibatkan seniman penyandang disabilitas. Menariknya, inisiatif ini hadir meskipun Kitapoleng awalynya dibentuk semata-mata untuk memproduksi pertunjukan tari. Kitapoleng pun telah berkolaborasi dengan Arif “Onelegz”, salah satunya di Festival Bebas Batas, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, di 2018.
Sebagai seorang penari, Arif “Onelegz” dikenal memiliki gerakan ekspresif serta menunjukkan semangat yang tangguh. Karya-karyanya melampaui bentuk-bentuk pertunjukan dan ekspektasi umum, serta mendefinisikan ulang artinya menjadi seorang penari. Sedangkan Kadafi, selaku kolaborator, merupakan seorang penari berpengalaman dan ulet yang telah berpengalaman menjalani proyek-proyek lintas budaya. Berkat keahlian masing-masing yang saling melengkapi, kolaborasi keduanya tampak alamiah, disertai dengan rasa menghormati serta visi untuk menciptakan karya seni yang inklusif.
Residensi Mempelajari Kebersamaan
Setelah mengetahui bahwa British Council mendanai proyek ini melalui program Connections Through Culture, proses kreatif pun dimulai melalui pertemuan-pertemuan virtual. Arif dan Kadafi sama-sama mengeksplorasi ide, bertukar cerita, serta berbagi kecintaan terhadap tari, untuk kemudian menetapkan nada filmnya. Dalam prosesnya, kolaborasi yang berjarak dua benua ini membutuhkan kesabaran, keluwesan dan keterbukaan terhadap latar belakang masing-masing.
Kadafi pun hadir dalam waktu yang tepat. Ketika mendapat kabar bahwa British Council mendanai proyek ini, Kadafi baru saja menyelesaikan kerja praktik dua tahun di Company Chameleon dan akan pindah ke peran baru sebagai Company Dancer.
Lalu, ketika menjalani residensi dan terlibat dalam proses pembuatan film, Kadafi pun merasa seperti bagian dari sebuah keluarga dan merasakan keterlibatan yang nyata meskipun ia menjadi satu-satunya seniman dari Inggris dalam proyek ini.
Kadafi pun berkesempatan untuk menyelami budaya Bali, mengingat pulau ini memiliki tradisi seni tari yang khas. Kadafi mencatat, “Menari di sawah adalah bagian favorit, amat favorit, dari film itu. Menari di sawah adalah salah satu impian saya. Saya benar-benar … Saya benar-benar menyukai suasana itu, napasnya, alamnya, benar-benar merasakannya di tubuh dan jiwa saya, dan juga rasa terhubung dengan tanah.”