Tentang Program

Tanggal-tanggal penting Negara-negara yang memenuhi syarat
  • Kapan aplikasinya dibuka?
    6 Agustus – 5 September 2021
  • Kapan hasilnya diumumkan?
    30 September 2021
  • Kapan proyeknya harus rampung?
    Paling lambat 28 Februari 2022

Inggris dan enam negara di Asia Tenggara:
Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Viet Nam

Connections Through Culture (CTC) adalah program hibah yang diselenggarakan oleh British Council di Inggris dan Asia Timur selama 16 tahun ke belakang untuk memelihara kolaborasi internasional melalui seni dan budaya. Edisi Asia Tenggara dari program CTC ini secara sukses diluncurkan pada Agustus 2019, dan hingga saat ini kami sudah menyelesaikan tiga ronde program, mendukung 34 kolaborasi baik secara mobilitas dan online di tahun 2019 dan 38 kolaborasi online pada tahun 2020. 

Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa aplikasi hibah ronde ke-4 dibuka antara 6 Agustus - 5 September 2021 dan kami berharap dapat menerima proposal Anda. 

Apa saja bentuk dana hibah yang tersedia?

  UK-SEA Collaboration Grant UK-SEA Alumni Grants (New!)
Nominal Sampai dengan £8,000  Sampai dengan £2,000
Tujuan

Mendukung online/digital networking dan kolaborasi antara Inggris dan Asia Tenggara untuk mengembangkan proyek seni dan budaya bersama atau memfasilitasi pertukaran kemampuan dan pengetahuan. 

Mendukung penerima hibah CTC UK-SEA dari ronde-ronde sebelumnya untuk membangun kolaborasi online/digital dari proyek yang sudah pernah dibuat. Ini bisa berupa aktivitas lanjutan, percakapan penutup, atau eksplorasi dari ide kolaboratif baru. 

Siapa saja yang bisa mendaftar?

Terbuka untuk pendaftar yang belum pernah menerima dana hibah dari CTC UK-SEA.

Terbuka untuk penerima hibah CTC UK-SEA (2019 dan 2020) yang sudah merampungkan proyeknya.

 

Terbuka untuk seniman individu, praktisi kebudayaan, praktisi kreatif, atau, untuk organisasi kebudayaan, hubs, jaringan, dan kolektif asal Inggris atau dari 6 negara di Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Viet Nam) yang termasuk dalam program ini. 

 

Pendaftar Utama dari Inggris harus menominasi Rekan dari Asia Tenggara, atau Pendaftar Utama dari Asia Tenggara harus menominasi Rekan dari Inggris. Dana hibah diberikan bagi pendaftar dari semua sektor seni: teater, tari, seni visual, sastra, film, musik, arsitektur, desain, dan fashion. Kami juga mendorong kolaborasi yang bentukanya interdisipliner atau lintas disiplin. 

Untuk apakah dana hibah ini?

Dana hibah ini digunakan untuk mendukung proses pengembangan proyek yang berpusat pada ekspresi artistik atau kreativitas dan akan menghasilkan sebuah kegiatan kolaboratif meliputi pertukaran artistik dan kolaboratif dari kemampuan (skill), pengetahuan, dan praktik atau produksi bersama untuk konten baru yang artistik dan kreatif. Berbagai pendekatan dapat digunakan, seperti residensi seni, pameran, pertunjukan dan showcase, publikasi, webinar, dan konferensi. 

Siapa saja yang TIDAK didukung oleh hibah ini?

  • Bukan untuk institusi akademis
  • Bukan untuk badan pemberi dana
  • Bukan untuk pengeluaran tambahan dan biaya operasional umum dari organisasi
  • Bukan untuk warga negara Asia Tenggara yang tinggal di luar Asia Tenggara
  • Bukan untuk individu warga negara Inggris yang tinggal di luar Inggris, kecuali sedang tinggal sementara di luar Inggris tetapi masih berdomisili di Inggris dan merupakan bagian dari "penduduk Inggris" sebagaimana didefinisikan oleh Her Majesty's Revenue & Customs untuk perpajakan – lebih lanjut di sini

Dokumen Notes for Applicants (dapat diunduh di bawah ini) berisi informasi penting untuk persiapan proposal Anda.  

Kami juga mengundang Anda untuk bergabung dengan Information Session kami secara virtual yang dipimpin oleh tim British Council di negara Asia Tenggara, di mana Anda bisa bertanya langsung dan semoga dapat membuat koneksi yang berguna antara 11-13 dan 16-18 Agustus 2021. Mohon cek media sosial dari negara Asia Tenggara (tempat Anda tinggal atau dari asal negara kolaborator Anda) untuk jadwal finalnya. 

Semua aplikasi ditulis dalam Bahasa Inggris dan dapat dikirimkan melalui Submittable application site.

Untuk informasi lebih lanjut, kirimkan email Anda ke ctc@britishcouncil.org.

Connections Through Culture UK-Southeast Asia Online Collaboration Grantees, 2020-2021:

Indonesia

Grantee Counterpart/s Project
Jogja Disability Arts: Butong Idar (Yogyakarta) Disability Murals (UK Disabled Peoples Council) (Bristol) Netas / Incubate' Disability Murals Project 2021: Collaborative murals (one in Indonesia and another in UK), with video and book to document conceptualisation, process and exchanges. 
Corali Dance Company: Sarah Archdeacon (Jakarta/Bandung) GIGI Art of Dance (Brighton) Digital Dance Toolkit Development: Design and test a digital dance toolkit based on Corali’s artistic methodologies to be made accessible publicly.
Edward Riman (UK) Ninda Felina (ID) & Prabumi (ID) Digital Music Collaboration: Recording sounds from sites threatened by climate change. 
Makassar Writers Festival: Lily Yulianti Farid (ID) Literature Across Frontiers (UK Storytelling project for d/Deaf writers, with support from Disability Arts Cymru (UK)
Flatpack Projects: Ian Francis (Birmingham) Sahabat Seni Nusantara (Jakarta) Urban Legends: Film festival exchange on the horror genre highlighting diverse voices of Islam and LGBTQ
Emma Frankland (Brighton) Tamarra (Yogyakarta) Trans Performance Exchange - From My Land to Your Land: Six month dialogue with six performance pieces created over digital platforms, links to land, river and oceans, and drawing on trans communities
Impermanence: Joshua Ben-Tovim and Roseanna Anderson (London) Studio Hanafi: Heru Joni Putra and Irfan Setiawan (Jakarta) Online art residency examining the theme of 'arrival' based on three epic poems/writings by historical Indonesian poets about Raffles. Geological links between UK-ID, highlighting impact of mining and extraction industry
Cryptic UK: Robbie Thomson (Scotland) WAFT Lab (Surabaya) Megalithic Transportation International - digital residency between four artists from Cryptic (UK) and WAFT Lab (ID) using megalithic sites to explore ideas of community, technology and communication
No Bounds Festival: Liam O'Shea (Sheffield) Yesnowave (ID) Online residencies and Ccllaboration between artists Nkisi (UK) and Gabber Modus Operandi (ID); decolonialisation of music / global south club movement
Zoo Co Creative Ltd: Florence O'Mahoney (London) Komunitas Sakatoya: Basundara Murba Anggana (Jakarta) CareCrisis enables two theatre companies to test a new digital performance format, with live performers from Sakatoya, and live, projected performances by Zoo Co. Explorating ecology, nature and care of older people. Short film of the digital rehearsal residency footage.
Bagong Kussudiardja Foundation: Jeannie Park (Yogyakarta) The Paper Birds (Leeds) The School of Hope': An online artistic global citizenship project led by UK theatre company The Paper Birds and hosted by PSBK art centre in Yogyakarta; using arts to engage Young Indonesians and artists in the concept of “empathy”.
Intersastra: Gaia Khairina (Jakarta) Khairani Barokka (London) Writing and performance workshops for transwomen in Indonesia and the UK, resulting in a digital library of short stories and filmed performances based on the storiesamplify and celebrate transwomen’s voices, and subvert tropes of representation by having transwomen define the creative bodymind in physical and digital spaces. We will hold 2 public Zoom discussions to nurture intersectional solidarity between the two countries.
Ballet ID: Mariska Febriyani (Jakarta) Marc Brew Company: Marc Robert Brew (London) DANCE DIALOGUE: Digital art residency between artists, exploring the concept of space and restrictions.