Masyarakat dan Ekonomi Baru – Pulih Bersama 

British Council, bekerjasama dengan Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jawa Barat (KREASI Jabar) dan didukung oleh Indonesia Creative City Network (ICCN) telah berhasil membuat Risalah Kebijakan Connecti:City 2022. 

Publikasi ini merangkum rangkaian kegiatan Connecti:City 2022 yang juga menghasilkan 7 poin rekomendasi untuk pengembangan sektor ekonomi kreatif, diantaranya:

  • Ekonomi Kreatif di Tingkat Pemerintah Kota dan Sub-Nasional (Daerah)
  • Ekonomi Informal dan Ekonomi Kreatif
  • Diplomasi Kreatif
  • Kerangka dan Indeks Kota Kreatif
  • Ekonomi Kreatif dan Transformasi Digital
  • Ekonomi Kreatif Berkelanjutan (Circular Creative Economy)
  • Masyarakat Adat, Kearifan Lokal, Hak atas Kota

Poin-poin rekomendasi ini telah dimasukkan ke dalam Kelompok Kerja G20 dan per November 2022, Ekonomi Kreatif juga dimasukkan dan diakui sebagai bagian dari Deklarasi Pemimpin G20 2022. 

Unduh laporannya di sini.

Tentang Connecti:City

Connecti:City adalah konferensi internasional ekonomi kreatif yang diadakan di Bandung, Jawa Barat sejak tahun 2019. Sebagai bagian dari kepemimpinan Indonesia di G20 2022, Connecti:City diadakan dalam format hybrid pada tanggal 14 – 15 Maret 2022 sebagai acara resmi tambahan dari rangkaian U20 Summit yang berlangsung pada 17 – 18 Maret 2022, dan menampilkan presentasi dan diskusi dari para praktisi dan pemimpin di sektor ekonomi kreatif dari seluruh dunia.

Sebagai bagian dari Connecti:City 2022, British Council juga mempresentasikan 'Nine Earths' - sebuah proyek kolaboratif dan interdisipliner baru yang mengeksplorasi hubungan antara jejak karbon, pola konsumsi dalam kehidupan sehari-hari secara global, dan perbedaan dalam kota dan budaya global. Proyek ini menyatukan seniman independen, aktivis iklim, dan komunitas lokal di Inggris, Indonesia, Lebanon, Brasil, dan Vietnam untuk mengeksplorasi dan mendokumentasikan kehidupan sehari-hari mereka. Proyek ini merupakan kolaborasi antara D-Fuse (Inggris), Metal (Inggris), RMIT University (Vietnam), Maya Chami, Seniman Visual dan Digital, Sembilan Matahari (Indonesia), AguaForte (Brazil), Multiplicidade (Brazil).

 

Tentang G20 Indonesia

G20 adalah platform multilateral yang menghubungkan ekonomi negara-negara maju dan berkembang dunia. G20 memegang peran strategis dalam mengamankan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi global di masa depan. Bersama-sama, anggota G20 mewakili lebih dari 80 persen PDB dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia. Dimulai pada tahun 1999 sebagai pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral, G20 telah berkembang menjadi pertemuan tahunan yang melibatkan kepala negara dan pemerintahan. Selain itu, pertemuan Sherpa (yang bertugas melakukan negosiasi dan membangun kesepakatan di antara para pemimpin), kelompok kerja, dan acara khusus juga diselenggarakan sepanjang tahun. Pada tahun 2022, Indonesia didaulat menjadi pemimpin G20 dan mengangkat tema ‘Recover Together, Recover Stronger’. Melalui tema ini, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bekerja sama, saling mendukung untuk pulih bersama, pulih lebih kuat dan lebih berkelanjutan. Prioritas utama yang dibahas di G20 meliputi Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi Berkelanjutan, dan Transformasi Digital dan Ekonomi.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web G20 di sini

Tentang KREASI JABAR

KREASI JABAR atau Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jawa Barat adalah lembaga yang dibentuk untuk mendorong kolaborasi pemangku kepentingan ekonomi kreatif dalam melahirkan kreatifitas dan inovasi yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jawa Barat. KREASI JABAR diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, secara virtual dari Gedung Pakuan, Bandung, pada 9 Juni 2020. Terbentuknya KREASI JABAR berdasarkan pada Perda No 17 Tahun 2017 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif Gubernur Jawa Barat Peraturan no 83 Tahun 2019 tentang Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jawa Barat dan Keputusan Gubernur Jawa Barat No:064/Kep.288-Disparbud/2020 tentang Susunan Organisasi dan Susunan Personalia Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jawa Barat. Dalam pembentukannya, diharapkan KREASI JABAR dapat memulihkan industri ekonomi kreatif yang terkena dampak pandemi COVID-19 dan kembali beradaptasi pasca pandemi. Selain itu, KREASI JABAR diberikan kewenangan untuk melakukan harmonisasi kebijakan dan program terkait ekonomi kreatif antar instansi pemerintah di Jawa Barat dan mempererat kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak lain yang terkait dengan ekonomi kreatif.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web KREASI JABAR di sini. 

Tentang Indonesia Creative Cities Network (ICCN)

Indonesia Creative Cities Network (ICCN) adalah simpul jaringan Kota/Kabupaten Kreatif yang terbentuk dengan didasari komitmen mewujudkan 10 Prinsip Kota Kreatif. Pembentukan ICCN diprakarsai oleh inisiatif untuk menyelenggarakan Konferensi Kota Kreatif. Kemudian, pada tanggal 26 – 27 April 2015, Bandung Creative City Forum (BCCF) yang merupakan bagian dari Helarfest 2015 mengadakan Konferensi Kota Kreatif di Balai Kota yang menghasilkan rumusan 10 prinsip Kota Kreatif dan mendeklarasikan Forum Kota Kreatif Indonesia. Rumusan dan deklarasi yang dihasilkan merupakan awal dari pencarian dasar pemikiran dalam pembentukan dan implementasi Kota Kreatif di Indonesia.

Pada tanggal 22 hingga 25 Oktober 2015, Konferensi Kota Kreatif Indonesia yang diselenggarakan di Solo menghasilkan Indonesia Creative Cities Network (ICCN). Kemudian, pada 21 Desember 2015, ICCN diresmikan oleh Ketua Pimpinan Bekraf, Triawan Munaf, di Mpu Spoon Jakarta. Saat ini, untuk mengimplementasikan 10 Prinsip Kota Kreatif, ICCN juga mengembangkan 11 Jurus Program Catha Ekadasa. Jejaringan ICCN terdiri dari elemen masyarakat yang menghidupkan Pentahelix Ekonomi Kreatif  yaitu Akademisi, Pengusaha/UMKM, Komunitas, Pemerintah, Media, dan Agregator.

Hingga saat ini, jejaring ICCN telah bekerjasama dengan lebih dari 211 kota/kabupaten kreatif di seluruh Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web ICCN di sini.

 

About Nine Earths

Nine Earths adalah proyek kolaboratif dan interdisipliner baru yang mengeksplorasi hubungan antara jejak karbon, konsumsi dalam kehidupan sehari-hari secara global, dan perbedaan dalam kota dan budaya global. Proyek ini menyatukan seniman independen, aktivis iklim, dan komunitas lokal di Inggris, Indonesia, Lebanon, Brasil, dan Vietnam untuk mengeksplorasi dan mendokumentasikan kehidupan sehari-hari mereka. Video, audio, gambar, dan pembahasan seputar perubahan iklim akan dikumpulkan untuk membuat siaran yang inovatif dan unik, yang akan tayang selama 24 jam sehari dalam periode 4 minggu.

Siaran ini akan menggabungkan video dan gambar yang diambil oleh partisipan dari kalangan anak muda (usia 18-24), dan dirangkai dengan soundscape yang orisinil. Melalui kumpulan pengalaman visual yang riil dan benar-benar dialami oleh partisipan, proyek ini bertujuan untuk membuat pameran interaktif digital untuk mengubah dan memperkaya pemahaman tentang bagaimana rutinitas sehari-hari kita dapat memengaruhi iklim. Proyek ini digulirkan di sekitar 'Earth Overshoot Day' - bulan di mana setiap negara menggunakan sumber daya selama satu tahun (misalnya, 11 Februari di Qatar, dan 17 Mei di Inggris) dan akan didukung oleh ide dan data ilmiah.

Proyek ini merupakan kolaborasi antara D-Fuse (Inggris), Metal (Inggris), RMIT University (Vietnam), Maya Chami, Seniman Visual dan Digital, Sembilan Matahari (Indonesia), AguaForte (Brazil), dan Multiplicidade (Brazil)

Temukan informasi lebih lanjut mengenai proyek ini di sini. 

 

Lihat juga