Pendaftaran untuk Writing for Inclusion, 2021 telah ditutup pada 25 April 2021. Terima kasih atas minat Anda.

Program Writing for Inclusion sudah terselenggara hingga selesai. Kunjungi tautan ini untuk mencari tahu lebih banyak tentang jurnalis dan penulis yang terpilih untuk mengikuti lokakarya ini, dan baca artikel inklusif yang mereka tulis setelah meliput dan mewawancarai seniman-seniman disabilitas Indonesia. 

-----------------------------------------------------------------

British Council membuka pendaftaran untuk Writing for Inclusion, sebuah lokakarya jurnalistik inklusif yang diselenggarakan dalam kolaborasi dengan Disability Arts Online, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan KamiBijak.

Writing for Inclusion adalah program lokakarya online selama dua belas jam yang ditargetkan kepada dua kohort jurnalis asal Indonesia:

  • Jurnalis aktif, baik disabilitas maupun non-disabilitas.
  • Jurnalis pemula disabilitas atau penulis disabilitas di berbagai jenjang karir.

Program ini terdiri atas

1.   Satu sesi webinar 'Empowering disabled people through how we talk and write' yang mengkaji tema-tema berikut:

 
  • Representasi orang-orang disabilitas di media; stereotip dan bagaimana cara mengenalinya.
  • Pendekatan model sosial disabilitas sebagai sarana menuju inklusifitas; pola pikir kritis terhadap hambatan dan akses ketimbang kondisi medis. 
  • Pentingnya bagi orang-orang disabilitas untuk terwakili dengan baik.
2.   Tiga sesi khusus untuk setiap kelompok:
 
  • Sesi pertama
   
  • Grup A jurnalis aktif akan membahas cara mengkritik hasil karya seniman disabilitas.
  • Group B jurnalis pemula disabilitas atau penulis disabilitas akan mendalami berbagai macam gaya penulisan dan jenis konten.
  • Kedua kelompok akan mendapatkan tugas menulis pada sesi pertama mereka. 
 
  • Sesi kedua akan mengupas lengkap cara mengembangkan outline liputan yang baik agar dapat tetap fokus pada isu yang diangkat.
 
  • Sesi ketiga akan menjadi kesempatan untuk mendapatkan masukan dan berdiskusi dengan rekan dalam kelompok masing-masing.

Program ini akan menawarkan sesi bimbingan individu bersama dengan mentor yang berasal dari berbagai pengalaman dan latar belakang. Selain itu, juga akan ada sesi berjejaring yang tujuannya adalah agar para peserta terpilih dapat saling berbagi dan belajar dari satu sama lain.  

Program ini juga akan menawarkan hibah peliputan berbasis proposal untuk mendukung proses produksi liputan yang mengangkat isu inklusivitas dan disabilitas.

Semua sesi akan diadakan secara online.

British Council telah menjalankan program seni disabilitas di Indonesia selama 5 tahun terakhir, bekerja dengan berbagai spektrum pemangku kepentingan, baik di tingkat kebijakan, institusi, maupun individu. Kali ini, kami mengembangkan Writing for Inclusion sebagai kesempatan untuk memperkaya keterampilan para jurnalis aktif dan pemula untuk memperluas ruang lingkup praktik jurnalistik mereka, mengangkat perspektif baru, dan melatih bagaimana menulis secara inklusif.

Pendaftar untuk Grup A jurnalis aktif harus jurnalis asal Indonesia yang kini sedang aktif dan mampu menunjukkan setidaknya dua tahun pengalaman penerbitan. Pendaftar juga harus memiliki minat untuk menulis secara lebih inklusif.

Pendaftar untuk Grup B jurnalis pemula disabilitas atau penulis disabilitas harus jurnalis pemula atau penulis asal Indonesia yang memiliki disabilitas dan memiliki minat aktif menjadi jurnalis. Pendaftar harus dapat menunjukkan semangat dan komitmen untuk menulis, misalnya, memiliki blog sendiri atau pernah dipublikasikan di platform online tanpa bayaran.

Tanggal Utama

  • Pendaftaran ditutup: Minggu, 25 April 2021
  • Peserta yang lolos seleksi akan dihubungi oleh panitia di awal bulan Mei 2021
  • Program berlangsung dari 27 Mei - 1 Juli 2021

Penyediaan Aksesibilitas

British Council akan menyediakan dukungan untuk berbagai kebutuhan aksesibilitas bagi para peserta terpilih.

TENTANG British Council Indonesia

British Council adalah organisasi internasional asal Inggris untuk hubungan budaya dan kesempatan pendidikan. Kami menciptakan dialog yang bersahabat guna membangun kesepahaman bersama antara warga Inggris dengan masyarakat dunia. Kami melakukannya dengan menciptakan kontribusi positif untuk Inggris dan berbagai negara yang menjadi wilayah kerja kami – mengubah kehidupan masyarakat dengan menciptakan kesempatan, membangun jaringan serta menumbuhkan rasa saling percaya.

Kami hadir di lebih dari 100 negara di seluruh dunia dan berkarya dalam bidang seni dan budaya, bahasa Inggris, pendidikan dan kemasyarakatan. Tahun lalu kami telah menjangkau lebih dari enam puluh lima juta orang lewat metode tatap muka dan lebih dari 731 juta orang secara online, siaran radio serta berbagai publikasi. British Council didirikan pada tahun 1934 sebagai organisasi amal di Inggris yang dinaungi oleh Royal Charter dan badan publik Inggris.

Kami telah berkarya di Indonesia sejak 1 September 1948. Setiap tahunnya, kami menjangkau ribuan siswa, pendidik, pembuat kebijakan, akademisi, peneliti, wirausahawan serta talenta kreatif di Indonesia. 

https://www.britishcouncil.id/

TENTANG Disability Arts Online

Disability Arts Online (DAO) adalah organisasi seni dan organisasi amal terdaftar asal Inggris yang dipimpin oleh penyandang disabilitas. Kami menempati posisi global yang unik dengan situs laman kami yang berbasis di Inggris, jaringan media sosial yang luas, program komisi dan pengembangan seniman, kemitraan, dan komunitas kreatif penyandang disabilitas yang dinamis.

Tim DAO adalah sekelompok individu ahli yang bersahabat yang bekerja sama untuk mengambil tindakan demi keadilan sosial, melawan 'model tragedi' yang tertanam begitu dalam di masyarakat. Kami ada untuk melayani seniman dan penikmat seni, dan di saat yang sama juga mendatangkan perubahan sosial. Disability Arts Online memiliki sejarah 18 tahun yang kaya akan narasi yang menantang arus utama, memperjuangkan pengembangan seni disabilitas, dan mendobrak hambatan dalam partisipasi seni dari posisi yang dipelopori oleh penyandang disabilitas. Kami memahami bahwa disabilitas adalah pengalaman titik-temu. Kami dengan keras dan bangga memelihara ruang komunitas yang adil untuk semua orang.

Sebagai destinasi digital, pada 2019/20 Disability Arts Online menyambut lebih dari 100.000 pengunjung, mengumpulkan 262.000 tampilan halaman.

www.disabilityarts.online 

TENTANG Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

AJI adalah asosiasi jurnalis dengan anggota yang tersebar di 40 kota di seluruh Indonesia. AJI berafiliasi dengan beberapa organisasi internasional, seperti International Federation of Journalists (IFJ), International Freedom of Expression Exchange Organization (IFEX), Southeast Asia Press Alliance (SEAPA), Forum Asia, dan Global Investigative Network (GIJN). AJI memiliki tiga program utama, yaitu kebebasan pers, kesejahteraan jurnalis, dan profesionalisme. AJI menyediakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dan kualitas pemberitaan. AJI memiliki pengalaman panjang dalam program pelatihan jurnalis di Indonesia. AJI mendirikan platform online Jurnalismedata.id untuk mempelajari jurnalisme data, termasuk rangkaian program pelatihan. AJI juga telah melatih sekitar 8000 jurnalis di Indonesia tentang pengecekan fakta. Dan AJI merupakan salah satu organisasi jurnalis yang memiliki sertifikasi dari Dewan Pers Indonesia untuk melaksanakan uji kompetensi bagi jurnalis di Indonesia. 

www.aji.or.id 

TENTANG KamiBijak

KamiBijak adalah singkatan dari Kami Berbahasa Isyarat Jakarta. KamiBijak memberi kemudahan akses informasi daring ramah Disabilitas bagi mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran (Tuli) melalui media visual dalam bentuk video Bahasa Isyarat dan teks. Media KamiBijak merupakan media Disabilitas pertama di Indonesia.

Kehadiran website KamiBijak.com membantu mereka mendapat wawasan ilmu yang disediakan dalam video dengan tampilan Bahasa Isyarat yang ditayangkan secara online. 

https://www.kamibijak.com/