Para pemuda di seluruh dunia dengan vokal beranggapan bahwa perubahan iklim sebagai ancaman terbesar yang dihadapi planet ini. Banyak dari mereka yang berjuang untuk terlibat dalam tindakan yang berarti agar suara mereka didengar, seperti diungkap dari laporan British Council yang diterbitkan pada 9 September 2021.
Global Youth Letter Report mensurvei lebih dari 8000 anak muda berusia 18-35 tahun dari 23 negara – termasuk Brasil, India, Kenya, Indonesia dan Inggris – tentang perspektif mereka mengenai perubahan iklim. Survei ini menghasilkan suara yang kuat dan kritis dari kaum muda tentang perubahan iklim di 23 negara.
Temuan - temuan utama dalam laporan ini:
- 75 persen anak muda di seluruh dunia melaporkan memiliki keterampilan untuk menangani perubahan iklim di komunitas mereka – tetapi 69 persen tidak pernah berpartisipasi dalam aksi iklim.
- Adanya kekhawatiran bahwa suara perempuan dan kelompok minoritas diabaikan dalam kebijakan perubahan iklim saat ini.
- 67 persen anak muda merasa pemimpin tidak dapat mengatasi perubahan iklim sendirian.
- Panggilan yang konsisten bagi kaum muda untuk dimasukkan dalam keputusan kebijakan.
Temuan dari laporan tersebut telah digunakan untuk menulis Global Youth Letter, sebuah rencana aksi yang menetapkan aspirasi dan rekomendasi kaum muda seputar perubahan iklim. Surat tersebut secara langsung ditujukan kepada para pembuat kebijakan dan pemimpin dunia yang akan menghadiri Konferensi Para Pihak Perubahan Iklim PBB (COP26) pada bulan November.
Para pemuda didorong untuk menandatangani surat dan berjanji untuk mengatasi perubahan iklim, menambahkan rekomendasi mereka sendiri untuk dipertimbangkan. Surat tersebut dapat ditandatangani di sini.
Penelitian ini merupakan bagian dari program Climate Connection British Council, yang bertujuan untuk menyatukan orang-orang di seluruh dunia untuk mengatasi tantangan perubahan iklim.