British Council kembali menghadirkan peragaan busana inklusif dalam pekan mode Jakarta Fashion Week. Berkolaborasi dengan label Indonesia COTTONINK dan studio seni dan desain Inggris, Intoart, peragaan busana ini menampilkan karya seniman disabilitas, model dan penari disabilitas serta video kampanye bertema ‘Sama Bisa Bisa Sama’ untuk mendorong industri mode yang lebih inklusif dan merepresentasikan keberagaman di masyarakat. 

Dibuka oleh kelompok tari Gigi Art of Dance, para model tampil dalam balutan koleksi pakaian rancangan Yoshiko Phillips, Andrew Williams dan Ntiense Eno Amooquaye. Ketiga seniman penyandang disabilitas intelektual ini membuat desain lukisan tangan yang diaplikasikan pada pakaian berbahan rajut John Smedley, salah satu merek pakaian rajut terbaik di dunia yang berbasis di Inggris.  

“Bagi kami, fashion is for everyone termasuk juga teman-teman disablitas. COTTONINK membuat desain pakaian agar semua perempuan dengan beragam kepribadian dan bentuk tubuh dapat merasa nyaman dalam mengekspresikan diri. Kami senang dapat berkolaborasi dengan British Council dan Intoart melalui fashion untuk mengajak publik merayakan keberagaman,”

Ria Sarwono
Co-founder COTTONINK

Tahun lalu, model-model disabilitas tampil untuk pertama kalinya dalam peragaan busana inklusif di Jakarta Fashion Week hasil kolaborasi British Council, perancang busana Sean Sheila (Indonesia) dan Teatum Jones (Inggris). Inisiatif ini merupakan komitmen British Council untuk memperkuat ekosistem seni disabilitas serta mendukung kesetaraan, keberagaman, dan inklusivitas di masyarakat.

 “Kondisi disabilitas merupakan bagian dari wajah keberagaman masyarakat namun kerap dilihat dari sudut pandang ketidakberdayaan. Kami ingin mengubah persepsi itu dengan mengangkat karya dan kemampuan seniman disabilitas dalam sebuah peragaan busana inklusif yang lebih jujur dalam merayakan keberagaman masyarakat. Harapannya, peragaan busana ini dapat menginspirasi pelaku industri mode dan ekonomi kreatif agar semakin inklusif, baik dalam merancang produk, proses produksi, hingga pemasaran yang lebih mencerminkan keberagaman,”

Camelia Harahap,
Head of Arts and Creative Industry, British Council Indonesia

 

Kelompok tari Gigi Art of Dance membuka peragaan busana kolaborasi British Council dengan COTTONINK dan Intoart

“Kami bangga bekerja sama dengan British Council dan COTTONINK yang berkomitmen untuk representasi inklusif dalam mode dengan nilai dan integritas produksi yang tinggi, yang mencerminkan nilai dan etos dari praktik  Intoart. Kami percaya Jakarta Fashion Week adalah platform penting untuk menampilkan dan menantang representasi desainer yang lebih beragam,”

Sam Jones,
Programme Manager and Co-Founder Intoart.