Permasalahan sampah yang tidak dapat diurai (non-biodegradable waste) dan tidak terkendali merupakan masalah global, dengan Indonesia sebagai salah satu produsen sampah organik dan plastik terbesar di dunia.

Urgensi dari permasalahan ini telah mendorong berbagai praktisi dan aktor-aktor industri kreatif lainnya untuk membangun narasi baru dan melakukan intervensi dalam sistem pembuangan sampah serta pola konsumsi masyarakat melalui penerapan ekonomi sirkular.

Melalui program AlterMatter, kami mengintegrasi seni, sains, dan teknologi untuk mengembangkan sampah menjadi material-material baru yang dapat dijadikan material alternatif ramah lingkungan di masa depan.

Program ini terdiri dari tiga kegiatan utama:

 

1.

AlterMatter Webinar

 

Altermatter: Webinar adalah bagian dari program publik yang bertujuan untuk memantik diskusi tentang pengembangan material kriya ramah lingkungan, efek terhadap lingkungan jika material tersebut diproduksi dan digunakan dalam skala yang lebih besar, dan apa saja dampak jangka panjangnya. Selain itu, webinar ini juga bertujuan untuk memberikan perspektif interdisipliner mulai dari desain, bahan baku, hingga storytelling yang dibawakan oleh 4 narasumber:

Tonton rekaman webinarnya di sini.

2.

AlterMatter: Lokakarya

 

Program ini merupakan sebuah lokakarya daring tentang desain yang berfokus pada material. Lokakarya ini melibatkan praktisi-praktisi berpengalaman di bidang pengembangan material dan desain produk dari Indonesia dan Inggris. Para pendaftar dari kelompok pengembang material dan kelompok desainer produk diseleksi dan dipasangkan dalam satu tim melalui proses kurasi yang dipimpin oleh British Council, CAST Foundation, dan Playo.

Lokakarya ini ditujukan untuk menangkap metode kolaborasi digital melalui budaya virtual & multimedia sebagai upaya untuk menjembatani dua kelompok profesi yang pada umumnya jarang bekerjasama. Dalam lokakarya ini, 10 peserta dipilih dari Indonesia dan Inggris melalui proses seleksi yang ketat.

3. Presentasi dan Pertunjukan
  Sebuah presentasi daring yang terbuka untuk umum dari peserta lokakarya AlterMatter, dimana mereka memaparkan hasil temuan mereka selama proses lokakarya serta menunjukkan model 3D yang diproduksi untuk memunculkan budaya pengembangan material dan potensinya di masa depan.
Pantau terus akun Instagram kami untuk mendapatkan info terbaru tentang acara ini.

Mitra Program

British Council

British Council adalah organisasi internasional Inggris Raya untuk hubungan budaya dan peluang pendidikan. Kami mendukung perdamaian dan kemakmuran dengan membangun koneksi, kesepahaman dan rasa percaya antara orang-orang di Inggris Raya dan negara-negara di seluruh dunia. Kami melakukannya melalui pekerjaan kami di bidang seni dan budaya, pendidikan dan Bahasa Inggris. Kami bekerja dengan orang-orang di lebih dari 200 negara dan wilayah dan berlokasi di lebih dari 100 negara. Pada 2021-22 kami menjangkau 650 juta orang.

www.britishcouncil.or.id

Applied Arts Scotland

Applied Arts Scotland adalah organisasi berbasis keanggotaan yang dijalankan 'oleh kreator untuk kreator’ di Skotlandia. Kami memelihara hati dan jiwa kreatif dalam menjalankan praktik, merayakan keahlian, dan memfasilitasi peluang untuk pengembangan kreatifitas dan profesionalitas.

Temukan informasi lebih lanjut di: https://www.appliedaitsscotland.oig.uk/

Playo

Playo (playo.id) adalah ruang eksperimen bagi para pendiri dan peneliti untuk mengembangkan, membina, dan menghubungkan solusi-solusi yang berkelanjutan.

Temukan informasi lebih lanjut di: http://playo.id/

CAST Foundation

Sebuah organisasi di Indonesia yang mendukung desain yang bermakna dan ekosistem yang berkelanjutan bagi masyarakat dan planet ini melalui inovasi yang ditemukan di interseksi antara budaya, seni, sains, dan teknologi.

Temukan informasi lebih lanjut di: https://castfoundation.id/

Mentor Program

Dr Sam Vettese

Dr Sam Vettese adalah seorang Pembaca Seni Terapan dan Desain dengan pengalaman selama tujuh belas tahun di perguruan tinggi dan selama tujuh tahun sebagai pengrajin perhiasan dan perak yang memenangkan berbagai penghargaan.

Penelitiannya memiliki pendekatan yang luas, mencakup berbagai bidang seni, desain dan warisan budaya namun juga menitik-beratkan secara spesifik pada bahan baku yang inovatif dan berkelanjutan. Dr. Vettese kembali ke RAE (2008) di Heriot-Watt dalam unit penilaian 'Seni dan Desain' dan di REF (2014) di Edinburgh Napier University dalam unit penilaian 'Komunikasi, Studi Budaya dan Media' dan memimpin UoA 32 untuk REF saat ini.

Dr. Vettese telah menerima dana hibah dan penghargaan senilai lebih dari 200 ribu dan ia juga telah menerbitkan sejumlah jurnal ilmiah, makalah konferensi, dan beberapa bab buku

Nancy Margried

Nancy Margried sangat terinspirasi oleh batik tradisional yang kaya akan simbolisme budaya dan seni pembuatan tekstil. Namun, ia melihat betapa rumitnya proses pembuatan desain baru dan ini menyebabkan desain serupa membanjiri pasar. Para perantara kemudian dapat memunculkan persaingan yang tidak sehat antara pengrajin satu dengan lainnya, mematok harga yang rendah, dan mengambil keuntungan besar. Oleh karena itu, meski produk batik sangat dihargai di Indonesia, mayoritas pengrajinnya masih hidup dalam kemiskinan. Nancy membentuk Batik Fractal pada tahun 2007 untuk mewujudkan visinya memanfaatkan teknologi untuk mengubah seni batik tradisional menjadi industri berkelanjutan yang berpihak pada masyarakat. Bentuk inovasi Batik Fractal adalah pembuatan dan penggunaan Software jBatik yang menghasilkan pola batik yang unik dengan formula fraktal matematis dan memungkinkan pengrajin membuat pola baru dengan mudah, sehingga kemudian mereka dapat menonjol dari pesaingnya.

Peserta Terpilih

  • Febryan Tricahyo (ID) - Pengembang Bahan Baku asal Bandung
  • Mohamad Taufaniari (ID) - Pengembang Bahan Baku asal Jakarta
  • Diaz Adisastomo (ID) - Desainer Produk asal Bandung
  • Verra Febrianti Musriana (ID) - Desainer Produk asal Denpasar
  • Mega Puspita (ID) - Desainer Produk asal Bandung
  • Alistair Byars (UK) - Desainer Produk asal Edinburgh
  • Jennifer Stewart (UK) - Desainer Produk asal Glasgow
  • Adam Davies (UK) - Pengembang Bahan Baku asal Pembroke Dock
  • Hannah Jones (UK) - Pengembang Bahan Baku asal Wrexham