Benny Widyo dari Gulung Tukar (ID) mengundang Ella Chedburn (UK) untuk proyek residensi di Gutuhaus, Tulungagung, Indonesia, untuk mengeksplorasi berbagai narasi seputar berdirinya Tulungagung yang melibatkan penanaman tujuh pohon beringin.
The Trees and The Wires adalah sebuah judul untuk proyek seni dan residensi yang terinspirasi oleh nama sebuah band, The Trees & The Wild—cukup umum untuk judul proyek yang dikerjakan oleh Gulung Tukar, berima dan terkadang plesetan. Tumbuhan (pohon) dan jaringan (kabel) menjadi dua kata kunci yang muncul ketika ide awal proyek ini hadir di kepala. Sebuah proyek seni yang mengelola cerita penanaman tujuh pohon beringin sebagai penanda proses mengubah rawa-rawa menjadi sebuah kota.
Wilayah rawa yang berubah menjadi kota ini diberi nama Tulungagung. Sering disalahartikan sebagai sebuah ‘pertolongan (tulung) yang besar (agung)’, ‘tulung’ di sini merujuk pada kata ‘telang’ dalam bahasa sansekerta yang berarti rawa.
Pada proyek ini, kami menelusuri semua kemungkinan data, dari cerita; mitos; hingga arsip perpustakaan, dari yang dianggap saintifik hingga yang dicap mistik. Kami mengunjungi tempat-tempat yang terkait langsung dengan mitos Tujuh Pohon Beringin (Ringin Kurung) dan banjir Tulungagung, juga situs-situs yang akan membantu kami memahami lebih dalam tentang konteks sejarah kota ini.
Kami menemui beberapa informan yang membantu kami mengurai narasi-narasi yang beragam. Temuan-temuan hasil riset ini tidak digunakan untuk menyanggah atau meluruskan sejarah. Sebagai sebuah proyek seni, kami tidak ingin menjadikan narasi yang kami temui ini disusun sebagai sebuah narasi tunggal. Alih-alih, kapasitas kami sebagai pengelola adalah memberikan konteks untuk menggubahnya menjadi bentuk karya dan program seni.
Proses menyenangkan dengan improvisasi spontan
'Menyenangkan' adalah kata terbaik untuk menggambarkan proses kami. Kami bertukar ilmu dan kisah pengalaman kami. Kendala bahasa dan budaya dengan seniman asing menghadirkan keseruannya tersendiri.
Selama masa penelitian kami di bulan Ramadhan misalnya, Ella harus menyesuaikan diri dengan tempo anggota tim Gulung Tukar yang sedang berpuasa. Namun, pengalaman seperti ini justru membuat kami semakin dekat melalui kebiasaan-kebiasaan baru seperti makan bersama saat berbuka puasa.
Secara umum, proyek The Trees and The Wires berjalan sesuai rencana. Ada sedikit hambatan waktu di awal karena urusan administratif. Rencana penutupan pameran dan program dengan presentasi proyek dan peluncuran buku juga terpaksa ditunda karena prosesnya memerlukan waktu lebih.
Waktu tambahan ini kami manfaatkan untuk memperluas audiens kami. Presentasi proyek seni diadakan di kampus untuk menjangkau lebih banyak akademisi, sementara peluncuran buku kami agendakan untuk menjangkau khalayak seluas mungkin, termasuk pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan.